Headlines News :

Berita Terpopuler

Ratusan Karyawan Chevron Duri Lakukan Aksi Solidaritas Bioremediasi

DURI - Sebanyak kurang lebih 300 karyawan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) melakukan aksi solidaritas kasus bioremediasi, Rabu (31/10) di lapangan depan Wisma Bekasap, Komplek Chevron Duri. Meskipun hujan deras turun, tidak menyurutkan semangat mereka dalam melakukan aksi tersebut.

Demikian hal tersebut dikatakan Koordinator Aksi Karyawan Chevron Duri Etrisa kepada kabarduri.com, aksi yang dimulai pukul 16.30 WIB ini bertujuan bagaimana karyawan Chevron Duri secara moral tidak menyetujui penahanan empat karyawan Chevron yang ditahan oleh Kejagung saat ini.

"Kita melakukan aksi ini, bukan atas dasar perusahaan, melainkan dasar pribadi masing-masing karyawan Chevron. Kami ingin menunjukkan kepedulian kita atas ketidakadilan Hukum dalam menyelesaikan permasalahan ini," paparnya.

Dalam aksi ini juga, karyawan Chevron melakukan penandatangganan diatas spanduk berwarna putih dimana diatasnya bertuliskan 'We Support You'(kami mendukung kamu). Tidak hanya itu saja, karyawan Chevron diberikan kebebasan menyampaikan suara mereka dalam aksi ini.

"Yang paling dinantikan saat kita membacakan surat dari balik tembok penjara, yang dibuat oleh Endah Rumbiyanti, Widodo, Kukuh ,dan Bachtiar Abdul Fatah. Keempat karyawan Chevron menuliskan bagaimana mereka bisa bertahan dalam menghadapi permasalahan yang saat ini terjadi," jelasnya.

Saat ditanyakan dimana saja dilakukan aksi ini, Etrisa menjawab, bahwa aksi solidaritas ini dilakukan disetiap Distrik Chevron yang ada di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan bahkan dari Amerika Serikat.

"Kalau di Sumatera, kita melakukan aksi ini serentak di Distrik Duri, Minas, dan Rumbai. Kita berharap, kasus ini bisa terselesaikan dan penangguhan penahanan karyawan Chevron bisa dikabulkan. Bagaimana pun juga mereka belum terbukti bersalah hingga saat ini," tuturnya.

Dirinya juga berharap, bermaslahan ini bisa diselesaikan secara cepat dan tepat oleh BP Migas. Karena Chevron merupakan perusahaan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang dibawah pengawasan langsung BP Migas.

"Meskipun hari ini kita sudah melakukan rapat dengan BP Migas selama dua jam, namun tidak menemukan titik terang terkait permasalahan yang menimpa keempat karyawan Chevron. Untuk itu, saya secara pribadi meminta Pemerintah Indonesia secara tegas memperhatikan permaslahan ini," tutupnya. (fely)

Foto : Sebanyak kurang lebih 300 karyawan Chevron membentuk lambang aksi solidaritas kasus bioremediasi Chevron di lapangan depan Wisma Bekasap, Rabu (31/10) sore.

Hari Ini, Chevron Lakukan Aksi Solidaritas

DURI - Karyawan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) hari ini, Rabu (31/10) sekitar pukul 15.45 WIB, akan melakukan ekspresi solidaritas terkait penahanan empat karyawan Chevron oleh Kejagung. Kempat karyawan tersebut, ditahan oleh Kejagung karena dugaan korupsi proyek bioremediasi, dilapangan depan Wisma Bekasap, Komplek Chevron Duri.

Hal itu disampaikan Public Relation Chevron Distrik Duri Dwi Pujosutrisno kepada kabarduri.com, Rabu (31/10), bahwa aksi solidaritas ini sebagai bentuk dukungan seluruh karyawan Chevron yang ada di Indonesia terkhusus di Kota Duri kepada empat karyawan Chevron yang ditahan Kejagung.

"Keempat karyawan kita yang ditahan, Endah Rumbiyanti (Manajer Lingkungan Sumatera Light North (SLN) dan Sumatera Light South (SLS)), Widodo (Leader SLN Duri, Provinsi Riau), Kukuh (Team Leader SLS Migas), Bachtiar Abdul Fatah (General Manager SLS Operation) yang masih diduga bersalah oleh Kejagung," paparnya.

Aksi solidaritas ini, sebagai bentuk dukungan moral terhadap mereka yang saat ini berada dibalik jeruji besi, papar Dwi. Karena karyawan Chevron lainnya tidak setuju dengan penahanan tersebut.

"Kita tidak setuju dengan penahanan itu, terbukti bersalah saja tidak ada hingga saat ini. Keempat karyawan Chevron pun saat dipanggil oleh Kejagung untuk pemeriksaan sebelum penahanan sangat kooperatif. Kami pun tidak menghalangi Kejagung dalam memeriksa kasus bioremediasi ini," tutup Dwi. (nalini)

PNS Pemkot Dumai Jadi Kurir Sabu

DURI - Satuan Narkoba Polres Bengkalis kembali menangkap pegawai negeri sipil (PNS) yang diduga menjadi kurir narkotika jenis sabu-sabu ke Kota Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Kali ini PNS Pemerintah Kota (Pemkot) Dumai berinisial RR (28) berhasil ditangkap Satnarkoba Polres Bengkalis.

Demikian hal tersebut disampaikan, Kapolres Bengkalis AKBP Toni Ariadi SH MH melalui Kasat Narkoba AKP Willy Kartamanah kepada kabarduri.com, Rabu (31/10) mengatakan bahwa tersangka RR ditangkap hari Sabtu (27/10) lalu sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Diponegoro Kecamatan Bengkalis saat akan mengantarkan narkotika jenis sabu-sabu.

"Dari pengakuan RR sabu-sabu yang berjumlah satu paket besar dan lima paket sedang, narkotika jenis sabu-sabu senilai kurang lebih RP 8,5 juta rupiah saat dilakukan pengeledahan. Sabu-sabu itu mau diantarkan kepada Handri alias Andri yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh Satnarkoba Polres Bengkalis," jelasnya.

Dijelaskan kembali oleh Willy, RR sendiri merupakan warga Jalan Baruna, Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Bukit Timah, Kota Dumai. Sedangkan dari hasil introgasi oleh Satnarkoba Polres Bengkalis, RR mengakui bahwa dirinya merupakan sindikat atau jaringan pengedar narkoba di wilayah Dumai, Selat Panjang (Kepulauan Meranti), dan Bengkalis.

"Saat ini tersangka beserta barang bukti sudah diamankan di Mapolre
s Bengkalis untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut lagi. Tersangka RR dikenakan pasal 112 ayat 1 dan pasal 114 ayat 1 dengan ancaman kurungan penjara maksimal 20 tahun penjara," tutup Willy. (nalini)

Foto : Tersangka RR yang mengaku dirinya bekerja sebagai PNS di Pemkot Dumai dan juga bergabung di sindikat narkotika di Dumai, Selat Panjang (Kepulauan Meranti), Bengkalis.

Bastian Ditetapkan Sebagai Tersangka

DURI - Sabastian (18) siswa SMAN 8 Mandau akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polsek Mandau. Penetapan Sabastian sebagai tersangkan, dikatakan Kapolsek Mandau Kompol Dani Ardiantara SIK, setelah dilakukan penyelidikan dan pengemabangan oleh pihak Polsek Mandau.

"Sabastian warga Jalan Pertanian, Kelurahan Duri Barat, Kecamatan Mandau sudah kita tetapkan sebagai tersangka atas pengeroyokan terhadap Brigadir Johanda SPdi, pada hari Rabu (17/10) lalu di Gang Al-Hidayah II Jalan Dewi Sartika RT.1/RW.4, Kelurahan Duri Barat, Kecamatan Mandau," jelas Dani kepada kabarduri.com dikantornya, Rabu (31/10).

Dani juga mengakui bahwa pihaknya telah melepaskan dua orang teman Sabastian. Dimana kedua teman Sabastian yang diduga ikut terlibat dalam aksi pengeroyokan tersebut tidak bersalah. Hal itu setelah dilakukan pemeriksaan dan mengkonfrontir para remaja itu dengan korban.

"Setelah kita lakukang pengembangan kasus kriminal lainnya, ternyata kedua teman Sabastian tidak terlibat pengeroyokan tersebut. Sabastian dipastikan menjadi tersangka karena sudah mengakibatkan seseorang berujung cidera akibat ulahnya tersebut.

Diakhir penjelasnya, Kapolsek mengatakan, kedua teman Sabastian saat kejadian hanya melerai dan tidak ikut dalam pemukulan terhadap anggota Polsek Mandau Brigadir Johanda SPdi. Sabastian pun akan dikenakan KUHP 351 junto 170 tentang penganiayaan dan pengeroyokan dengan hukuman penjara maksimal 7 tahun penjara. (nalini)

Foto : Sabastian saat diperiksa di Mapolsek Mandau beberapa waktu yang lalu.

Balai Penyuluhan Pertanian Oleh KTNA Bengkalis

DURI - Balai penyuluhan pertanian merupakan dambaan Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bengkalis. Hal tersebut bertujuan untuk menopang program ketahanan pangan di kabupaten ini.

Demikian hal tersebut disampaikan Ketua KTNA Bengkalis H Arwan Mahidin kepada kabarduri.com, Rabu (31/10) mengatakan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Bengkalis diharapkan bisa membentuk Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di setiap kecamatan dalam waktu dekat ini.

"Karena disetiap desa sangat diperlukan pos penyulhan pertanian untuk mengembangkan sektor pertanian yang ada. Pos peuyuluhan pertanian ini kan nantinya bisa menggalakkan usaha-usaha pertanian, perikanan maupun perkebunan dalam rangka menopang program ketahanan pangan," tuturnya.

Dikatakan dirinya, bahwa BPP dan Pos Penyuluh Pertanian ini seperti rumah sakit dan Posyandu bagi petani. Dimana, ketempat tersebutlah nantinya para petani datang untuk bertanya segala sesuatu yang mereka perlukan dalam upaya melaksanakan usaha pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan di wilayah masing-masing.

"Tak hanya pengurus KTNA yang menilai BPP dan pos penyuluh pertanian itu diperlukan, para tenaga penyuluh pertanian yang hadir saat itu pun sangat berharap keberadaan balai dan pos penyuluhan itu terwujud," ujarnya.

Sejalan dengan itu, pengurus KTNA Kecamatan Mandau yang diketuai Ir Marbet saat ini juga tengah sibuk mempersiapkan perekrutan tenaga-tenaga potensial untuk dikaryakan sebagai PPL Swakarsa. "Sejumlah nama sudah kita kantongi untuk menjadi PPL Swakarsa ini. Kita berencana menunjuk 15 orang PPL Swakarsa untuk tiap desa dan kelurahan. Mereka akan membantu kerja PPL Dinas Pertanian," tutupnya. (nalini)

Foto : Ilustrasi

UKM Di Mandau Butuh Perhatian Pemkab Bengkalis

DURI - Usaha kecil menengah (UKM) yang berada di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis. Dalam hal ini pihak pemerintah dan swasta pun harus memperhatikan kebutuhan UKM demi memajukan usaha dan mengurangi pengangguran yang ada.

Seperti salah satu Wirausahawan di Kecamatan Mandau yang ditemui kabarduri.com, Rabu (31/10), Asmin Aan yang mengatakan, bahwa dirinya yang menekuni produksi pupuk bokasih super hanya bisa menjual pupuk tersebut dengan harga Rp 1.800 per kilogramnya.

"Saya sendiri merupakan korban PHK tahun 2001 dari perusahaan subkontraktor Chevron. Saya berharap sekali pemerintah bisa membantu mengembangkan usaha saya dan juga tidak terlepas pihak swasta," paparnya.

Dirinya saat ini masih terbentur dengan masalah poerizinan serta uji laboratorium terhadap komposisi pupuk bokashi super cap ayam miliknya itu. Namun, sejak tahun 2011 lalu, dirinya tidak lagi mendapatkan kepercayaan untuk memasok 43 ton bokashi yang diminta Dinas Pertanian Bengkalis.

"Kendalanya saat ini saya belum punya badan usaha. Persyaratan lain juga cukup berat yakni pupuk organik saya ini harus ada uji labor untuk mengetahui kadar kandungan mineralnya. Saya berharap kendala teknis itu bisa dibantu dan dibimbing dalam mengembangkan usaha ini," ujar Aswin.

Sedangkan untuk memproduksi bokashi itu sendiri dijelaskan Aswin, dibutuhkan modal lumayan besar. Dirinya harus mendatangkan tahi ayam dari Payakumbuh. Yang mana, harganya mencapai Rp 3,5 juta per delapan ton atau satu truk. Karena tahi ayam merupakan 65 persen komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi bokashi.

"Selain itu juga dibutuhkan bahan lain seperti dolomit, abu jenjang sawit, kiserit, pospat alam serta satu persen urea. Semua bahan harus dibeli. Untuk bokashi super perlu inokulan dari Malaysia. Per liter Rp 150 ribu. Untuk satu ton bokashi dibutuhkan dua liter," katanya.

Meski hasil yang dia dapatkan dari usaha memproduksi pupuk bokashi yang dijual Rp 1.800 per kilo ini belum bisa mensejahterakan keluarganya, Aswin bertekad akan terus menekuni usaha ini. Malah dia pun memendam cita-cita agar suatu saat nanti bisa memproduksi pupuk bokasi granular (butiran). Saat ini pupuk granular itu belum bisa diproduksinya lantaran belum mampu membeli peralatan yang dibutuhkan.

Meski dirintangi berbagai kendala teknis dan non teknis dalam pengembangan usahanya, Aswin mengaku akan terus berupaya maksimal memasyarakatkan penggunaan pupuk organik yang telah terbukti mampu meningkatkan produksi berbagai macam tanaman ini. Tak hanya itu, pupuk organik juga mampu menjaga kondisi tanah pertanian tetap gembur dan tak merusak struktur tanah seperti terjadi pada tanah menggunakan pupuk anorganik buatan pabrik. (nalini)

Foto : Ilustrasi

'Kolor Ijo' Semakin Populer Di Duri

DURI - Kasus 'kolor ijo' yang terjadi di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis semakin populer saja. Terbukti banyaknya masyarakat yang membicarakan hal tersebut disetiap sudut kota minyak ini. Dari mulai yang masih remaja, hingga yang tua.

Menyikapi hal itu, anggota DPRD Bengkalis dr H Fidel Fuadi Dt Majobasa, mengatakan kepada kabarduri.com, Selasa (30/10) bahwa meminta kepada pihak Polsek Mandau untuk segera menuntaskan teror ini. Yang mana, saat ini banyak masyarakat Kota Duri yang tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.

"Banyak istri takut tinggal sendiri di rumah, suami yang kerja malam pun menjadi khawatir meninggalkan istri dan anak gadisnya. Benar-benar tidak nyaman, padahal pelakunya diduga satu orang, kok bisa dia berkeliaran seenaknya masuk rumah orang," paparnya.

Sedangkan, Sekertaris Camat (Sekcam) Mandau M Fadlul menjelaskan kepada kabarduri.com, bahwa pihak kecamatan akan membuat surat kepada Kades dan Lurah agar mengaktifkan kembali siskamling diwilayahnya masing-masing.

"Teror 'kolor ijo' ini memang sudah sangat meresahkan masyarakat di Kota Duri. Kita pun sudah mendapatkan masukkan dari pihak Polsek Mandau agar dengan cepat menghimbau Kades dan Lurah untuk mengaktifkan siskamling (ronda)," tuturnya.

Ditempat terpisah, Kapolres Bengkalis AKBP Toni Ariadi SH, MH menghimbau kepada masyarakat Kota Duri untuk selalu waspada. Pelaku 'kolor ijo' ini selalu beraksi dimalam hari. Pasalnya korban yang berjatuhan pun sudah banyak.

Kasus 'kolor ijo' ini pun menjadi atensi Kapolda Riau untuk segera dilakukan pengungkapan, diakui Toni. Tim terus melakukan pengembangan kasus tersebut agar tidak menjadi keresahan yang berkelanjutan di Kota Duri.

"Kami berharap masyarakat di Kota Duri peduli terhadap lingkungannya untuk melakukan ronda. Karang taruna pun diharapkan berperan aktif dalam melakukan siskamling tersebut. Juga tingkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang berkeliaran pada malam hari yang tidak jelas tujuannya," jelas Kapolres.

Informasi yang dirangkum kabarduri.com di lapangan, pelaku 'kolor ijo' adalah orang yang sama. Dari pengakuan beberapa korban, pelaku memiliki ciri-ciri perut besar, kulit hitam, badan tegap, sering pakai celana pendek, kemeja kotak-kotak dan sering pakai sepeda motor matic. (nalini)

150 KK Pertanyakan Pembangunan Jaringan Listrik

DURI - Warga Dusun Makmur, Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis sebanyak 150 kepala keluarga (KK), memepertanyakan pembangunan jaringan listrik yang akan dibangun oleh PLN. Namun, hingga saat ini mereka belum juga mendapatkan penerangan tersebut dari PLN.

Hal itu disampaikan oleh, Sekretaris Badan Perwakilan Desa (BPD) Desa Harapan Baru, Amrin kepada kabarduri.com, Senin (29/10), bahwa proyek listrik masuk desa yang dibangun PT PLN di Desa Harapan Baru pada tahun ini diyakini tidak bakal menyentuh dusun mereka.

"Jaringan listrik yang dibangun PLN tahun ini tampaknya tidak akan menyentuh dusun kami. Padahal tiang listrik yang sedang dibangun menuju Dusun Sumber Rejo dan Bangun Sari yang hanya berjarak sekitar 300 meter saja dari rumah warga Dusun Makmur. Kenyataan ini membuat warga, pemuka masyarakat, serta ketua RT dan RW setempat sedikit kecewa," kata Amrin.

Amrin yang mewakili aspirasi mereka menuturkan, bahwa lewat program listrik desa, tahun anggaran 2012 ini PT PLN membangun jaringan listrik sepanjang lima kilometer dari KM 8 Kelurahan Talang Mandi menuju dua dusun di Desa Harapan Baru. Tiang listrik tegangan menengah untuk sekitar 800 KK calon pelanggan itu kini sudah terpancang. Tiang tegangan rendah dan jaringan kabelnya pun akan segera dikerjakan. Proyek ini diharapkan tuntas penghujung tahun ini juga.

Dengan berdirinya tiang PLN menuju dua dusun itu, kata Amrin, wajar saja warga Dusun Makmur merasa kecewa. Soalnya mereka juga sudah sangat lama mendambakan listrik masuk ke dusun mereka. "Tambahan lagi, dusun kami ini kan pusat desa. Kantor desanya ada disini. Kenapa dusun kami terkesan diabaikan," tanya Amrin.

Ditambahkannya, warga dan pemuka masyarakat di Dusun Makmur kini risau lantaran menurutnya rembug untuk penentuan lokasi pembangunan jaringan listrik PLN ini tidak melibatkan pemuka dan ketua RT/RW dari dusun mereka. "Memang warga di dusun kami tak sebanyak di dua dusun lainnya. Namun yang disayangkan sejumlah pemuka masyarakat dan ketua RT/RW adalah kenapa mereka terkesan ditinggalkan dalam musyawarah itu," ujarnya.

Sementara itu, Manajer PLN Rayon Duri, Ir Tri Haryanto yang dikontak terpisah menyebut, dirinya belum mengetahui persis apakah jaringan proyek listrik desa yang dibangun tahun ini di Desa Harapan Baru sampai atau tidak ke kantor desa di Dusun Makmur. Kalau tak sampai, menurutnya, kenapa hal itu tak dipertanyakan Kades saat menemuinya Selasa pekan lepas di Duri. Tri mengaku akan mencari informasi tentang itu terlebih dulu.

Katakanlah jaringan listrik PLN tidak sampai ke Dusun Makmur sesuai harapan warga setempat tahun ini, sambung Tri, upaya untuk membangun jaringan listrik di desa-desa akan tetap berlanjut. "Anggarannya tahun ini kan terbatas. Jadi harus bertahap. Tak bisa full semua. Kita terkendala anggaran. Ke depan akan tetap berlanjut. Tak hanya berhenti sampai disitu. Kalaupun tak lewat program listrik desa, jaringan itu bisa pula dibangun dengan dana investasi PLN atau lewat bantuan dana APBD," katanya. (nalini)

DPC Partai Nasdem Mandau Terima Caleg Kalangan Umum

DURI - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada Pemilu Legislatif tahun 2014 membuka pendaftaran untuk kalangan umum. Hal itu disampaikan Ketua DPC Partai Nasdem Mandau T Syarifuddin, bahwa mereka sudah sangat siap dan saat ini sudah memiliki 15 ribu anggota aktif.

"Partai Nasdem memiliki slogan Gerakan Perubahan juga membuka kesempatan bagi kalangan umum untuk menjadi caleg di partai ini. tentunya ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi dan diikuti (bagi caleg kalangan umum). Jika layak kenapa tidak. Sebab Partai Nasdem sangat terbuka, dan nasionalis. Siapapun boleh bergabung bersama partai ini," kata Syarifuddin kepada kabarduri.com, Senin (29/10).

Dalam memperluas jaringan partainya, Syarifuddin bersama pengurus sedang dalam tahap membentuk 448 rayon yang artinya sama dengan jumlah TPS. " Paling lambat Desember tuntas. Di satu rayon, sedikitnya kita punya 15 anggota. Jadi kita tak main-main menghadapi pemilu. Target kita memperoleh satu fraksi di DPRD Bengkalis. Dan kita optimis bisa meraihnya," paparnya.

Sementara itu, di 9 desa dan 6 kelurahan, DPC Partai Nasdem Mandau sudah membentuk kepengurusan lengkap dengan sekretariat. " Tidak hanya slogan, kita pun selama ini telah berbuat, turun ke lapangan membantu kesulitan masyarakat. Kita tak ingin partai hanya sekedar logo dan merek saja, tanpa ada berbuat untuk masyarakat," imbuhnya.

Gerakan perubahan yang diusung Partai Nasdem memiliki tujuan mulia menyelamatkan bangsa dari sikap pemimpin yang tak peduli, menelantarkan rakyat dan memperkaya diri sendiri. " Moral pemimpin bangsa sekarang sangat jauh dari nilai-nilai luhur. Lihat saja kemiskinan dimana-mana, krisis moral, saling menjatuhkan untuk mengejar kepentingan pribadi dan golongan. Yang parah korupsi merajalela, hingga ke level bawah," pungkas T Syarifuddin. (nalini)

OMS Desa Harapan Baru Menjerit

DURI - Organisasi Masyarakat Swadaya (OMS) Desa Harapan Baru menjerit, pasalnya dana tahap awal untuk pembangunan rumah layak huni (RLH) tidak kunjung cair hingga saat ini. Hal tersebut disampaikan Ketua OMS Desa Harapan Baru Amrin, bahwa empat RLH yang akan dibangun tersebar di tiga dusun.

"RLH kita sebar di Dusun Pendowo sebanyak satu unit, Dusun Mamur satu unit dan di Dusun Sidorejo sebanyak dua unit. Akhirnya, keempat RLH itu hingga saat ini belum bisa dibangun karena dana tahap I belum juga kunjung cair dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis," jelas Amrin kepada kabarduri.com, Senin (29/10).

Dana tahap pertama sebesar Rp 20 juta tersebut yang belum cair, menurutnya berdampak pada pengerjaan RLH. Dimana, target penyelesaian pada akhir Desember mendatang. Dirinya pun sudah menghubungi staf terkait untuk menanyakan dana tahap I sebesar 20 persen tersebut kapan akan cair.

"Kita sudah menghubungi ke staf terkait, tapi tidak ada jawaban pasti. Kita berharap, dana itu segera bisa dicairkan dalam waktu secepatnya agar pembangunan empat unit RLH ini bisa segera dimulai," pungkasnya.

Dia mengaku, pembangunan RLH di Desa Harapan Baru termasuk agak berat dibanding desa dan kelurahan lain di kecamatan ini. Pasalnya, desa ini terletak jauh darai pusat Kota Duri. Jalan menuju desa inipun belum memadai. "Contohnya jalan ke Dusun Pendowo yang masih jalan balak. Tentu saja untuk mengangkut material bangunan kesana membutuhkan biaya yang lebih besar. Apalagi kalau jalannya becek dan berlumpur di musim hujan," katanya.

Sebagai Ketua OMS yang bakal melaksanakan pembangunan empat unit RLH itu, Amrin berharap dana awal 20 persen dari Pemkab itu tidak terlalu lama cairnya. "Waktu sudah kasip. Hanya tinggal sekitar dua bulan lagi. Kalau lama turunnya, kita khawatir pembangunan RLH ini tak bisa siap tepat waktu," ujarnya.

Meski demikian, Amrin optimis, pihaknya bisa melaksanakan pembangunan RLH itu tepat waktu. "Pengalaman tahun lalu ketika kita membangun sepuluh RLH di desa ini, waktu pengerjaannya sekitar dua bulan. Kalau dana 20 persen itu cair paling lambat awal bulan November, insya Allah pembangunan empat RLH ini bisa digesa dan siap menjelang tutup tahun anggaran," katanya lagi.

Sedangkan, Kepala UPTD Cipta Karya dan Tata Ruang Kecamatan Mandau, Luthfi Hendra mengatakan kepada kabarduri.com, bahwa pada Kamis (25/10) lalu dokumen pencairan dana RLH tahap I sudah masuk ke Kantor Bupati bagian Kesra. "Mudah-mudahan hari ini (29/10) sudah cair dan bisa dikirimkan ke OMS masing-masing desa/kelurahan," tukasnya.

Dirinya juga mengatakan, bahwa dirinya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu bagaimana perkembangan dana RLH tahap I ini. (nalini)
 
Foto : Ilustrasi

Rekam Data e-KTP di Kecamatan Mandau Diperpanjang

DURI - Perekaman data elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP) di Kecamatan Mandau diperpanjang hingga 7 November mendatang. Hal tersebut disampaikan Camat Mandau H Hasan Basri MSi, bahwa kebijakan tersebut terpaksa dikeluarkan karena perekaman e-KTP masih kurang 23 persen lagi.

"Memang kalau ketentuan Kemendagri semula perekaman e-KTP akan berakhir secara nasional pada 31 Oktober mendatang. Tapi, kemarin saja yang rekam e-KTP sudah mencapai 77 persen atau sekitar 142.060 warga wajib e-KTP. Masih ada 23.00 lebih warga yang belum lakukan perekaman e-KTP," jelas Hasan Basri kepada kabarduri.com, Senin (29/10) diruang kerjanya.

Perekaman e-KTP yang dipusatkan di gedung Bathin Betuah Kantor Camat Mandau, kata Hasan, sejak Senin (22/10) lalu ramai didatangi warga yang akan melakukan rekam e-KTP. Yang mana, sebelumnya aktifitas perekaman e-KTP di Gedung Bathin Betuah terlihat sepi dari pagi hari hingga malam harinya.

"Untuk tercapainya target perekaman e-KTP di Kecamatan Mandau, saya bersama dengan UPTD Capilduk Mandau akan langsung turun langsung ke lapangan. Mulai hari ini kita akan mulai dengan mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Mandau," tuturnya.

Dalam kegiatan jemput bola ke sekolah-sekolah itu, menurut Camat mandau Hasan Basri, pihak UPTD Capilduk mengerahkan tiga alat rekam data e-KTP. Sementara empat alat rekam lagi dioperasikan di gedung Bathn Betuah. Dia berharap, dalam sepekan ke depan, target perekaman data e-KTP di Kecamatan Mandau bisa tuntas sesuai harapan.

Sedangkan, Kepala UPTD Capilduk Kecamatan Mandau Dra Irdawati mengatakan, belum bisa memastikan berapa biaya perekaman e-KTP jika masa gratisnya sudah tidak ada lagi. "Kita sampai saat ini belum mendapatkan informasi dari Dinas Capilduk Bengkalis berapa biaya perekaman e-KTP jika sudah tidak gratis lagi," tutupnya. (nalini)

PMI Ranting Mandau Minta Dukungan Chevron

DURI - Palang Merah Indonesia (PMI) Ranting Kecamatan Mandau dalam waktu dekat ini akan meminta dukungan PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI), terkait ketiadaan berbagai peralatan untuk melakukan donor darah. Kekurangan tersebut membuat PMI Mandau kesulitan saat akan melakukan donor darah di Kecamatan Mandau.

Kekurangan tersebut diakui Ketua PMI Kecamatan Mandau, Nanang Haryanto SH kepada kabarduri.com, Senin (29/10), bahwa karena keterbatasan alat untuk melakukan donor darah, PMI Mandau harus meminta bantuan ke PMI Dumai.

"Dalam waktu dekat ini kita akan meminta dukungan Chevron untuk membantu pengadaan alat donor darah untuk PMI Ranting Mandau. Kita akan menyiapkan proposal bantuan ke Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, lalu kita juga akan mengajukan hal yang sama ke PT Chevron Pasifik Indonesia secara resmi," papar Nanang yang juga sebagai anggota DPRD Bengkalis.

Dirinya mengatakan lagi, akan melakukan koordinasi dengan internal pengurus PMI Mandau terlebih dahulu. Selain alat kebutuhan untuk donor darah, dirinya juga akan meminta dukungan berupa kendaraan operasional yang bisa digunakan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di Kecamatan Mandau.

"Kecamatan Mandau harus mempunyai bank darah sendiri. Karena pengadaan darah untuk pasien yang membutuhkan di kecamatan berpenduduk terbanyak di Kabupaten Bengkalis ini adalah sebuah keharusan. Harapan kita setiap pasien yang membutuhkan darah harus bisa dipenuhi oleh PMI setempat nanti," pungkasnya.

Nanang juga menyebut lembaga kemanusiaan nirlaba D3R (Donor Darah Duri Riau) sebagai partner PMI Kecamatan Mandau ke depan dalam upaya pengadaan stok darah untuk pasien-pasien yang membutruhkan. Namun kerjasama itu akan semakin optimal kalau PMI setempat telah memiliki peralatan dan kendaraan operasional yang memadai.

"Saya salut dengan tingginya apresiasi yang diberikan Chevron kepada PMI Ranting Mandau untuk mengajukan surat permintaan bantuan secara resmi kepada perusahaan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS)," katanya.

Sedangkan, Communications Manager PT CPI, Tiva Permata mengatakan kepada kabarduri.com meminta agar PMI Ranting Mandau mengajukan permintaan resmi tentang peralatan yang mereka butuhkan. "Insya Allah Chevron akan mempertimbangkan pengabulan permintaan itu," kata Tiva. (nalini)

Chevron Akan Lakukan Aksi Mogok Kerja

DURI - PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) akan melakukan aksi solidaritas terhadap empat karyawannya yang saat ini masih dalam penahanan oleh Kejagung. Penahanan tersebut terkait kasus dugaan korupsi bioremediasi Chevron yang menyebabkan kerugian negara sebesar 270 juta dollar AS (sekitar Rp 2,43 triliun).

Demikian hal itu disampaikan Public Relation Chevron Distrik Duri Dwi Pujosutrisno kepada kabarduri.com belum lama ini, bahwa karyawan Chevron melihat Endah Rumbiyanti (Manajer Lingkungan Sumatera Light North (SLN) dan Sumatera Light South (SLS)), Widodo (Leader SLN Duri, Provinsi Riau), Kukuh (Team Leader SLS Migas), Bachtiar Abdul Fatah (General Manager SLS Operation) tidak bersalah.

"Kita akan melakukan aksi solidaritas kasus bioremediasi dengan menggunakan pita hitam dan menggunakan baju warna hitam setiap hari Rabu. Hal itu kita lakukan sampai keempat teman-teman kita bisa dibebaskan. Karena hingga saat ini pun Kejagung belum bisa memberikan bukti-bukti kerugian negara yang dikarenakan proyek bioremediasi tersebut," papar Dwi.

Dwi juga menjelaskan, bahwa aksi solidaritas ini murni dari seluruh pegawai Chevron yang ada di Indonesia, bahkan yang berada di Amerika Serikat. Aksi solidaritas ini bukan atas dasar perusahaan melainkan individu masing-masing.

"Kawan-kawan yang bekerja di Chevron pun saat ini takut, kalau saja apa yang mereka kerjakan benar dianggap salah oleh pemerintah Indonesia, sehingga dibilang korupsi. Padahal, setiap keuangan setiap tahunnya selalu di periksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan lolos dari audit. Kenapa sekarang malah bermasalah," katanya.

Saat ditanya apakah karyawan Chevron akan melakukan mogok kerja secara nasional terkait kasus yang menimpa keempat karyawan Chevron. Dirinya mengatakan, kalau memang hal tersebut diperlukan, karyawan Chevron pun akan melakukan aksi mogok kerja.

"Saat melakukan aksi mogok kerja nanti, bukan atas dasar disuruh oleh perusahaan. Melainkan, atas dasar pribadi masing-masing yang menilai Kejagung tidak adil dalam melihat permasalahan yang ada. Kalau tidak terbukti bersalah kok ditahan," tutup Dwi. (ainun)

Peringati Idul Adha, Sejumlah Sekolah Di Duri Libur

DURI - Peringatan Idul Adha yang jatuh pada hari Jumat (26/10) lalu yang merupakan tanggal merah dan hari libur, ternyata dimanfaatkan sejumlah sekolah yang ada di Kota Duri untuk meliburkan siswa-siswinya pada hari Sabtu (27/10) lalu. Yang mana, hari Sabtu itu merupakan hari kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Terkait hal itu, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mandau M Rasyid SH mengatakan kepada kabarduri.com, Sabtu (27/10) lalu, bahwa menurut kalender pendidikan tidak ada sekolah yang libur. Bahkan, pihaknya tidak mengeluarkan surat edaran bahwa kegiatan belajar mengajar hari Sabtu (27/10) diliburkan.

"Kita nanti akan membuat laporan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis sekolah mana saja yang telah meliburkan siswa-siswinya hari Sabtu (27/10). Seharusnya aktifitas belajar tetap berjalan seperti biasanya. Kita akan melakukan pendataan terlebih dahulu,s etelah itu kita laporkan ke Dinas Pendidikan Bengkalis," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, M.Wardan kepada kabarduri.com, bahwa pihaknya tidak pernah menginstruksikan bahkan mengeluarkan surat bahwa hari Sabtu (27/10) merupakan hari libur terkait Peringatan Idul Adha.

"Ya mungkin saja itu kebijakan dari masing-masing sekolah yang ada di Kota Duri. Karena saat ini hal itu merupakan kebijakan setiap darerah otonomi, yang mana semuanya itu diserahkan kepada Dinas Pendidikan masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Riau," terangnya.

Sedangkan salah satu orang tua murid siswa SMPN di Kota Duri, Atun mengatakan kepada kabarduri.com, Sabtu (27/10), bahwa dirinya terkejut saat anaknya yang masih duduk di bangku sekolah kelas dua libur sekolah.

"Yang saya tahu kalau hari Sabtu itu, masih sekolah. Tapi kata anak saya, sekolah meliburkan siswa-siswinya terkait peringatan Idul Adha yang jatuh pada hari Jumat kemarin. Saya sebagai orang tua ya rugi, kalau setiap hari kejepit libur, bagaimana mau pintar," ketusnya. (ainun)

BMP Bengkalis Himbau Kontraktor Cepat Kerjakan Proyek

DURI - Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Bengkalis melalui Kepala Dinas BMP Bengkalis menghimbau kepada rekanan (kontraktor, red) agar mempercepat pengerjaan proyek. Hal itu dikarenakan waktu pengerjaan proyek fisik Tahun Anggaran (TA) 2012 akan segera berakhir dalam dua bulan kedepan.

"Bulan Desember, waktu terakhir pelaksanaan proyek fisik di Kabupaten Bengkalis. Meskipun cepat mengerjakan proyek fisik, rekanan juga dihimbau untuk tidak mengesampingkan kualitas dari pengerjaannya tersebut. Bukannya cepat selesai terus dikerjain asal-asalan, tapi kualitas merupakan aspek utama dari proyek tersebut," himbau Nasir kepada kabarduri.com, Minggu (28/10).

Kontraktor juga diharapkan memberikan laporan pengerjaan proyek yang dilaksanakan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Bengkalis. Hal itu, agar bisa dilakukan pemantauan pengerjaan proyek fisik TA 2012.

"Pengawas dilapangan dan juga UPT Dinas BMP disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis saya himbau untuk melakukan pemantauan pengerjaan proyek fisik TA 2012 dengan baik. Karena bagaimana pun juga pemantauan dilapangan sangat penting, agar kita bisa tahu mana proyek yang memiliki kendala di lapangan," tuturnya.

Dirinya juga tidak habis-habisnya menghimbau rekanan, agar meletakan bahan material pengerjaan proyek tidak disembarang tempat. Sehingga mengganggu pengguna jalan. Karena bagaimana pun juga rekanan harus meletakkan bahan material ditempat yang tidak mengganggu.

"Kalau sempat mengganggu aktifitas masyarakat yang melintasi jalan tersebut kan tidak bagus juga. Iya, kalau tidak ada kecelakaan akibat bahan material yang diletakkan sembarangan. Kalau sempat ada yang kecelakaan gara-gara hal itu bagaimana," tutup Nasir, berharap kedua hal tersebut menjadi perhatian rekanan proyek fisik TA 2012 Kabupaten Bengkalis. (ainun)

RSPH Duri Bagi Daging Kurban Di Desa Terpencil

DURI - Rumah Sakit Permata Hati (RSPH) Kota Duri dalam memperingati Idul Adha 1433 Hijriyah yang jatuh pada hari Jumat (26/10) lalu, membagikan sebanyak lima ekor sapi untuk 5 desa terpencil di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir. Hal tersebut disampaikan Direktur RSPH Duri Dr Efriyanti, bahwa di Kecamatan Mandau satu ekor sapi dan Kecamatan Pinggir 4 ekor sapi.

"Untuk di Kecamatan Mandau kita berikan untuk daerah pedalaman di Tegar, Kelurahan Pematang Pudu yang berbatasan dengan Desa Petani. Sedangkan untuk di Kecmatan Pinggir kita berikan di Desa Muara Basung sebanyak dua ekor dan sekitar pedalaman daerah PT Adei sebanyak dua ekor," jelas Efriyanti kepada kabarduri.com, Sabtu (27/10) saat pemotongan sepuluh sapi di RSPH Duri.

Sedangkan, lima ekor lagi kita berikan untuk warga sekitar RS Permata Hati Duri dan untuk keluarga karyawan RS Permata Hati Duri, jelas Efriyanti lagi. Sudah tiga tahun RS Permata Hati Duri membagi-bagikan daging kurban ini, dan setiap tahunnya mengalami peningkatan peserta kurban.

"Tahun lalu kita menyembelih sembilan ekor sapi dan tahun ini kita menyembelih sepuluh ekor sapi. Tahun ini saja, peserta kurban sebanyak 58 peserta, lebih banyak dari tahun lalu. Untuk warga sekitar dan karyawan RS Permata Hati, kita membagikan sebanyak 420 kantong daging sapi," paparnya.

Dikatakan dirinya, kurban dilakukan dengan sitim arisan selama satu tahun, sehingga karyawan RS Permata Hati dan dokter yang ada tidak akan merasa terbebani. Berjalannya kurban di RS Permata Hati Duri sejak berdirinya Mushalla Arroyaan di RSPH Duri.

"Untuk yang memotong daging hewan kurban, langsung dilakukan oleh pemilik RS Permata hati Duri, Dr Fidel Fuadi. Pemotongan hewan kurban dilakukan di depan RSPH Duri. Baru nantinya lima ekor hewan kurban tersebut dikirim ke daerah-daerah terpencil di Kecamatan Mandau dan Pinggir," tutupnya. (ainun)

Foto : Dr Fidel Fuadi, pemilik RS Permata Hati Duri langsung memotong sapi hewan kurban di depan Mushalla Arroyaan di RS Permata Hati Duri, Sabtu (27/10).

Jalan Utama 5 Desa Terancam Putus

DURI - Jalan Gajah Mada yang berada di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis terancam putus. Jalan tersebut menghubungkan beberapa desa yang berada di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir, seperti Desa Harapan Baru, Desa Tasik Serai, Desa Tasik Serai Timur, Desa Melibur, dan Desa Serai Wangi.

Hal tersebut disebabkan karena curah hujan yang tinggi selama beberapa hari belakangan ini. Dua titik di Jalan Gajah Mada yang mengalami kerusakan parah di kilometer 4 dan kilometer 8.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan M Nasir saat dihubungi terkait permasalahan tersebut mengatakan kepada kabarduri.com, Minggu (28/10), bahwa dirinya baru mendapatkan informasi tersebut dan akan segera melakukan pengecekan. Namun, saat dirinya melakukan pengecekan peningkatan Jalan Gajah Mada belum lama ini, ditemukan truk interkuler ban 10 hingga 12 yang melintas jalan tersebut.

"Jalan Gajah Mada kan bukan diperuntukkan truk besar, apalagi truk-truk yang melintasi jalan tersebut selalu bermuatan lebih. Untuk itu, masyarakat seharusnya bersama-sama melakukan pengawasan terhadap jalan tersebut agar tidak cepat rusak. Kalau truk yang lewat banyak dan melebihi beban, tentunya umur jalan akan pendek," pungkas Nasir.

Dirinya juga mengingikan jalan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun, kendalanya saat ini bagaimana Pemkab Bengkalis dan masyarakat membangun sistim tersebut. Dimana, Pemkab Bengkalis dan masyarakat sama-sama melakukan pengawasan terhadap truk-truk yang lewat di jalan tersebut.

"Untuk pemeliharaan jalan tersebut tetap kita lakukan. Namun, tidak akan optimal kalau saja truk bermuatan lebih seringkali melintas dijalan tersebut. Seharusnya jalan tersebut bukan pemeliharaan lagi, melainkan peningkatan jalan. Kalau peningkatan jalan untuk kendaraan bertonase besar tentunya akan memakan biaya yang besar juga," tuturnya.

Sedangkan salah satu supir colt diesel yang mengangkut sawit Jarwo mengatakan, bahwa puncak kemacetan terjadi pada hari Sabtu (27/10) lalu. Dimana, panjang kemacetan hingga satu kilometer jauhnya. Kemacetan tersebut dikarenakan, banyaknya truk colt diesel bermuatan sawit dan kendaraan roda empat yang terjebak dalam kubangan lumpur yang berada ditengah jalan itu.

"Padahal jalan ini sudah diperbaiki tahun lalu, meskipun baru dalam tahap pengerasan. Di guyur hujan selama empat hari lamanya sudah hancur lagi jalannya. Untuk melintasi jalan ini saja saya bisa satu hari penuh agar bisa melewatinya," papar Suwarno kepada Metro Riau, Sabtu (27/10) saat sedang terjebak kemacetan panjang.

Warga sekitar jalan tersebut, Daniel Pakpahan mengatakan, setiap harinya ratusan kendaraan roda dua sering kali terjatuh karena licinnya jalan yang dilewati. Pemandangan seperti itu sudah lazim dilihat warga sekitar jalan tersebut. Oleh warga sekitar jalan tersebut pun diberlakukan buka tutup, agar lalu lintas bisa lancar.

"Kita sudah pakai sistim buka tutup jalan, agar lancar. Ternyata bukannya lancar, malah banyak truk pengangkut sawit yang terjebak. Truk yang terjebak pun harus ditarik dengan truk yang berada didepannya agar bisa lewat, kalau tidak mau pakai apa menariknya," tegasnya.

Warga sekitar, melalui dirinya juga meminta ketegasan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan dinas terkait, terhadap portal yang belum juga kunjung terpasang. Dirinya mengatakan juga, kalau saja jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki akan berakibat dengan kelancaran sembako yang akan masuk ke lima desa tersebut.

"Kalau jalan ini sempat lumpuh total, karena tidak bisa dilewati. Bagaimana perekonomian di desa tersebut bisa lancar. Apalagi kita, berkebun sawit. Kalau buah sawit yang segar tidak segera dijual akan membusuk, sehingga petani sawit pun akan merugi," tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bengkalis tidak bisa dihubungi dan memberikan jawaban pasti kapan jalan tersebut akan segera dibenahi. (ainun)

Foto : Jalan Gajah Mada di kilometer 4 dan 8 terancam putus karena rusak parah akibat curah hujan yang turun secara terus menerus belakangan ini.

Polsek Mandau Dapatkan Titik Terang Kasus 'Kolor Ijo'

DURI - Kasus 'kolor ijo' yang merebak di tengah masyarakat Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis sudah mendapatkan titik terang. Demikian hal tersebut disampaikan Kapolsek Mandau Kompol Dani Ardiantara SIK, bahwa saat ini pihaknya terus melakukan pengejaran dan penelusuran.

"Kita tunggu saja hasilnya nanti sama-sama. Saya sendiri saat ini turun langsung kelapangan untuk menangkap pelaku 'kolor ijo' tersebut," tegasnya kepada kabarduri.com, Jumat (26/10).

Dalam waktu dekat ini, kasus 'kolor ijo' di Kota Duri akan terungkap. Kita juga meminta masyarakat tetap bekerja sama denga Polsek Mandau untuk senantiasa memberikan informasi yang mencurigakan.

"Saya turun langsung dilapangan hingga pukul 06.00 WIB untuk menangkap pelaku kejahatan itu. Saya pun menghimbau masyarakat jangan terlalu resah dengan kasus 'kolor ijo' ini. Meskipun demikian, masyarakat harus terus meningkatkan kewaspadaannya," tutupnya. (ainun)

Polsek Pinggir Berhasil Tangkap Pengedar Sabu

PINGGIR - Pada hari Rabu (24/10) lalu, sekitar pukul 23.30 WIB. Tim Buser Polsek Pinggir berhasil menangkap tersangka pengedar narkotika jenis sabu-sabu berinisial SE(30) di sebuah kafe di Kecamatan Pinggir.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Pinggit AKP Hendrik Sitompul didampingi Kanit Reskim Iptu Nofi Posu SH kepada kabarduri.com, Jumat (26/10), bahwa Polsek Pinggir berhasil mengamankan barang bukti lima paket sabu-sabu dan satu alat penghisap.

"Saat hendak dilakukan penangkapan, tersangka SE sempat melakukan perlawanan serius. SE berusaha mengelak bahwa barang haram itu bukan miliknya. Pas dilakukan pengeledahan, kita menemukannya di bawah kasur tempat tersangka tidur," paparnya.

Hendrik menegaskan, bahwa SE merupakan incaran Polsek Pinggir karena disinyalir merupakan pengedar narkotika jenis sabu-sabu. Sebelum dilakukan penagkapan, anggota buser sudah melakukan pengintaian selama tiga hari.

"Karena terbukti itulah makanya kita tangkap SE. Selain sabu-sabu kita juga menemukan uang hasil penjualan tersangka SE. Tersangka akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor  35 tahun 2009, dengan ancaman penjara maksimal 5 tahun," tutupnya. (ainun)

Foto : Ilustrasi

Suayatno Jadi Khatib Di Titian Antui Saat Sholat Idul Adha

PINGGIR - Wakil Bupati Bengkalis Drs H Suayatno menjadi khatib di Masjid Al Muawwanah Kelurahan Tititan Antui, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Suayatno sudah sejak lama tinggal daerah tersebut, bahkan sebelum dirinya menjadi Wakil Bupati Bengkalis.

"Kalau sholat bersama-sama dengan warga tempat saya tinggal itu lebih enak saja. Selain itu, saya juga bisa melakukan silahturahmi dengan masyarakat yang telah mendukung saya menjadi Wakil Bupati Bengkalis," paparnya kepada kabarduri.com, Jumat (26/10) setelah usai sholat.

Dalam ceramahnya, Suayatno juga menyampaikan, dalam perayaan Idul Adha sebagaiknya dijadikan sebagai pelajaran inti perayaan hari raya Idul Adha. Sehingga bisa dijadikan oleh umat Islam sebagai bentuk tindakan untuk berbaik sangka dengan Allah SWT.

"Karena dalam mencari rezeki dalam kehidupan harus dengan jujur dan halal. Umat Islam pun harus menyadari bahwa, berkorban bukan hanya sekedar kegiatan tahunan yang diperingati oleh umat Islam, melainkan bagaimana kita bisa berkorban untuk masyarakat dengan memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang kurang mampu," jelasnya.

Sedangkan, ditempat terpisah, Ketua Panitia Sholat Idul Adha Turiadi mengatakan kepada kabarduri.com, bahwa awalnya pelaksanaan dilaksanakan di lapangan sepak bola Suriname. Namun dikarenakan cuaca tidak mendukung akhirnya diputuskan untuk melaksanakan sholat Idul Adha di mesjid sekitar Kelurahan Titian Antui.

"Kita terpaksa umumkan kepada seluruh masyarakat agar pelaksanaan sholat Idul Adha di wilayah Keluruhan Tititan Antui dilaksanakan di masjid yang ada seperti masjid Al Muawwanah, masjid Al Irsyad, masjid An Naim dan musholla  Nurul Hikmah," ujar Turiadi setelah selesai sholat Idul Adha.

Dirinya juga menambahkan, untuk tahun ini di wilayah Kelurahan Titian Antui akan menyembelih sebanyak 26 ekor sapi dan satu ekor kambing. "Dari tahun ke tahun peserta kurban terus mengalami peningkatan, kita harapkan tahun depan akan lebih meningkat lagi," tutupnya. (ainun)

Foto : Wakil Bupati Bengkalis Drs H Suayatno saat menjadi khatib di masjid Al Muawwanah Kelurahan Tititan Antui, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, saat sholat Idul Adha, Jumat (26/10).

Masih Ada Desa Yang Belum Serahkan SPJ ADD

DURI - Masih belum adanya beberapa desa di Kecamatan Mandau yang menyerahkan laporan surat pertanggung jawaban (SPJ) berdampak pada keterlambatan pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) tahap II 2012.

Demikian hal itu disampaikan, Kasi Pemerintahan Kecamatan Mandau H Toharuddin SH kepada kabarduri.com, Jumat (26/10) bahwa ada tiga desa di Kecamatan Mandau yang belum menyerahkan SPJ ADD tahap I. Sedangkan tiga desa yang sudah menyerahkan SPJ ADD tahap I, seperti Desa Petani, Desa Balai Makam dan Desa Sebangar.

"Sedangkan tiga desa lainnya Desa Harapan Baru, Desa Kesumbo Ampai dan Desa Bumbung belum juga menyampaikan laporan SPJ ADD tahap I ke Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Bengkalis," tuturnya.

Sedangkan ditempat terpisah, beberapa Ketua RT/RW di Kecamatan Mandau mengeluhkan keterlambatan pencairan ADD tahap II tahun 2012 ini. Keterlambatan itu menimbulkan dana intensif yang diterima Ketua RT/RW bulan Juli-Desember belum diterima.

"Kami tidak mengerti kenapa dana tersebut tidak juga kunjung cair. Padahal saat ini sudah memasuki bulan November dan kita akan menghadapi hari Raya Idul Adha yang jatuh pada hari ini (26/10)," keluh beberapa Ketua RT/RW yang dijumpai Metro Riau, Jumat (26/10). (ainun)

Saat Sholat Idul Adha, Warga Duri 'Disiram' Hujan

DURI - Hujan yang terus turun di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis membuat sholat Idul Adha terkendala. Sehingga hampir ribuan masyarakat Kota Duri 'disiram' hujan saat melakukan sholat Idul Adha dilapangan terbuka, Jumat (26/10).

Seperti terpantau oleh kabarduri.com, yang terjadi kepada masyarakat Kota Duri yang akan melakukan sholat Idul Adha di Lapangan Angsana, Kelurahan Balik ALam, mereka terpaksa harus membubarkan diri dan berbasah-basahan, saat hujan deras yang mendadak turun.

"Memang sekitar pukul 05.00 WIB, hari sudah mendung. Awan hitam sudah merata diatas langit Kota Duri. Kalau dari informasi kawan-kawan yang tinggal di sekitar Jalan Sudirman, kantor Camat Mandau, pukul 06.30 WIB sudah hujan deras disana. Tapi disini belum hujan," diakui Rahmat salah satu warga Jalan Kenanga yang akan sholat berjamaah di Lapangan Angsana.

Hujan pun merata sekitar pukul 07.00 WIB, jelasnya saat berteduh dirumah salah satu warga didekat lapangan tersebut. Hujan deras yang berlangsung selama satu jam lebih itu membuat warga hanya bisa pasrah dan sholat di masjid masing-masing dilingkungannya.

"Meskipun hujan turun, pelaksanaan sholat tetap bisa berjalan kok. Kita nanti akan sholat di masjid dekat rumah saja," paparnya.

Ribuan masyarakat Kota Duri yang melakukan sholat Idul Adha di lapangan terbuka pun pindah ke dalam masjid mereka masing-masing. (ainun)

Foto : Masyarakat Kota Duri saat melakukan sholat Idul Adha tahun lalu di Lapangan Stadion Mini Pokok Jengkol.

Suayatno Berikan Bantuan Korban Kebakaran Di Titian Antui

PINGGIR - Wakil Bupati Bengkalis Drs H Suayatno memberikan bantuan secara langsung kepada 14 orang korban kebakaran rumah kos plus satu rumah makan ampera, di RW 4 Kelurahan Titian Antui, Kecamatan Pinggir. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Suayatno yang juga Ketua Harian Satlak PBD Kabupaten Bengkalis, Kamis (25/10) kemarin.

"Tak satupun diantara kita pastinya ingin mendapatkan musibah kebakaran seperti yang menimpa warga di Titian Antui. Namun apabila musibah terjadi maka sudah menjadi keharusan bagi kita semua ikut peduli. Begitu pula dengan Pemkab Bengkalis, melalui Satlak BPD, juga sudah menganggarkan bantuan bagi korban bencana," papar Suayatno kepada kabarduri.com.

Meski jumlah bantuan yang diberikan tidak seperti yang diharapankan, Suayatno mengatakan setidaknya bisa meringankan beban hidup bagi korban bencana kebakaran. Dari 105 musibah dan bencana alam yang ditangani Satlak BPD Kabupaten Bengkalis sejauh ini, sebagian besar adalah musibah kebakaran. Arus pendek merupakan penyebab kebakaran terbanyak.

"Kepada para camat sudah kita berikan surat edaran agar menginstruksikan warganya memeriksakan instalasi listrik rumah yang sudah diatas 10 tahun pemakaian. PLN pun sudah kita minta untuk membantu warga memberikan pemeriksaan gratis ketika momen ulang tahun PLN nanti," ungkap Suayatno.

Sementara itu, Nazaruddin, pemilik RM Ampera Salero Sidi yang ikut dalam peristiwa kebakaran dua bulan lalu itu mengatakan bantuan yang diberikan Satlak BPD tersebut akan dimanfaatkan untuk melanjutkan usaha rumah makan " Kami sangat menghargai bantuan ini. Kalau dibandingkan dengan kerugian sangatlah jauh. Namun bukan banyaknya yang kami nilai, tapi kepeduliannya. Uang ini akan kami gunakan untuk melanjutkan usaha," tukasnya.

Bantuan yang diserahkan langsung Ketua Harian Satlak BPD Kabupaten Bengkalis Drs H Suayatno yang juga menjabat Wakil Bupati Bengkalis, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Titian Antui. Juga dihadiri Staf Teknis Satlak BPB Syamsul Zahir, Kasi Kesosbud Kecamatan Pinggir Sutrisno, Lurah Titian Antui Samudji dan beberapa tokoh masyarakat. (ainun)

Warga Duri Siaga 1 ‘Kolor Ijo’



DURI- Bertambah terus korban 'Kolor Ijo' di wilayah Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis ini membuat warga menjadi resah. Takut menjadi korban berikutnya, warga Duri mulai SIAGA 1 dan aktif siskamling membantu petugas ronda setempat.

Warga mengaku tak akan memberikan ampun jika pelaku (kolor ijo-red) tertangkap saat menjalankan aksinya. Bahkan RT dan RW juga sudah mengingatkan warganya untuk menambah aksesoris pengamanan rumah, sebab pelaku selain memperkosa juga melakukan kekerasan dan mencuri uang serta perhiasan korban.

"Ciri-ciri pelaku sudah mulai tersebar di masyarakat, baik itu melalui mulut ke mulut, BBM dan pesan singkat. Yang mana isi dari pesan singkat yang kita terima, pelaku berciri-ciri agak gemuk buntal, tinggi sekitar 163 cm, berkulit hitam, wajah codet sebelah kanan, pakai honda beat tanpa nopol, logat batak,"kata Ridwan warga kelurahan Duri Barat kepada kabarduri.com, Rabu (24/10) siang ini.

"Sebelum beraksi biasanya pelaku memantau dulu, saat sering menggunakan sebo. Kita juga sudah bisa melaporkan langsung kepada polsek Mandau jika melihat ciri-ciri orang tersebut ke 0765-91110 atau 704295. Yang jelas saja saat ini kita mengajak warga untuk siaga 1,"tambahnya lagi. (ainun)


Foto : Ilustrasi

Plat Non BM Dirazia UPT Dispenda Mandau



DURI - Untuk melakukan penertiban terhadap plat nomor non BM yang berada di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Unit Pelayanan Terpadu Dinas Pendapatan Daerah (UPT Dispenda) Kecamatan Mandau melakukan razia di Jalan Hangtuah, depan Masjid Raya Arafah.

Hal itu dikatakan, T Nova Sukma Kasi Penerimaan Samsat Mandau kepada kabarduri.com, Selasa (23/10) saat razia berlangsung, bahwa razia ini akan berlangsung selama tiga hari ditempat yang berbeda di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir.

"Razia yang dilakukan masih berupa himbauan dan teguran saja. Kita menginformasikan kepada pemilik kendaraan non BM segera melakukan mutasi kendaraannya ke plat kendaraan Riau yaitu BM. Selain itu, kita juga menempelkan stiker di mobil yang plat nomornya non BM," paparnya.

Stiker yang ditempelkan di mobil dengan plat non BM dijelaskan Nova, bermaksud agar pemilik kendaraan selalu ingat dengan himbauan tersebut. UPT Dispenda Mandau memberikan waktu sesegera mungkin pemilik kendaraan agar kendaraan non plat BM melakukan mutasi.

"Kendaraan yang sudah 3 bulan lebih beroperasi dan berdomisili di wilayah Provinsi Riau harus dimutasi, karena menurut peraturan yang ada. lain halnya, dengan kendaraan yang hanya melakukan perjalanan keluar kota dan hanya singgah, itu tidak masalah," tutupnya. (fely)

800 KK Dusun Sumber Rejo dan Bangun Sari Dambakan Listrik



DURI - Sebanyak 800 kepala keluarga (KK) yang berada di Dusun Sumber Rejo, Desa Harapan Baru, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis berharap menikmati listrik tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Desa (Kades) Harapan Baru M Muchrim Jambang, bahwa akhir tahun 2012 ini di Dusun Sumber Rejo dan Bangun Sari sudah bisa menikmati arus listrik PLN.

Menurut Jambang, PLN tahun ini membangun jaringan sepanjang lima kilometer dari KM 8 Jalan Gajah Mada Talang Mandi menuju dua dusun di Desa Harapan Baru. "Saat ini semua tiangnya sudah terpancang. Hanya saja kabelnya belum terpasang," kata Jambang.

Ditambahkannya, sekitar 800 KK warganya di dua dusun tersebut sangat mendambakan listrik sejak lama. Karena itu dia berharap PLN bisa menggesa penuntasan proyek pemasangan jaringan kabel tersebut. "Harapan kita dan masyarakat banyak, akhir tahun ini listrik sudah bisa nyala dan dinikmati masyarakat," papar Jambang kepada kabarduri.com, Selasa (23/10).

Diakui Jambang, kalau proyek ini tuntas, inilah kali pertama warga Desa Harapan Baru menikmatri arus listrik PLN. Selama ini kebutuhan listrik warganya sangat tergantung pada listrik dari genset. Dulu, sambungnya lagi juga ada PLTD di Harapan Baru. Namun kini sudah tak bisa dipakai lagi karena barangnya sudah jadi rongsokan.

Diluar itu katanya, masih ada pula 100 unit pembangkit listrik tenaga surya bantuan pemerintah untuk warga di Dusun Makmur saja. "Kalau proyek listrik PLN ini jadi, maka baru sebagian dari warga kita yang akan menikmati listrik PLN. Sementara seluruh warga kita di desa ini mencapai 1.911 KK," ucap Jambang.

Menanggapi harapan Kades dan warga masyarakat Desa Harapan Baru, Manajer PLN Rayon Duri Ir Tri Haryanto terpisah kepada kabarduri.com kemarin mengaku, proyek pembangunan jaringan di Desa Harapan Baru itu dananya berasal dari APBN tahun anggaran 2012. Menurutnya, program listrik desa dari pemerintah pusat itu diserahkan kepada PLN pelaksanaannya.

"Kita optimis, mudah-mudahan akhir tahun ini sudah terealisasi. Kan tiang-tiangnya sudah terpasang. Tinggal memasang jaringan kabel. Calon pelanggannya belum ada yang mendaftar. Tentu harus menunggu jaringannya selesai terlebih dulu. Namun demikian, potensinya besar. Ada lebih kurang 800 KK warga yang berpotensi jadi pelanggan. Mayoritas di Desa Harapan Baru dan sebagian lagi di Kelurahan Talang Mandi," kata Tri.

Mengenai kendala, sejauh ini menurut Tri, tidak ada masalah terlalu berarti di lapangan. "Mungkin nanti yang akan menjadi masalah adalah pohon dan tanaman penduduk yang bakal terkena jaringan PLN. Untuk Desa Harapan Baru tidak ada masalah. Sementara di Talang Mandi mungkin bakal ada sedikit masalah. "Kalau ternyata ada masyarakat yang tak setuju tanamannya ditebang, bisa jadi tiangnya kita alihkan ke tempat lain," tutup Tri. (fely)

BP Migas Adakan Edukasi Bagi Wartawan Di Riau



PEKANBARU - BP Migas Perwakilan Wilayah Sumbagut adakan edukasi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi bagi wartawan di Provinsi Riau. Acara yang berlangsung di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Rabu (24/10) dihadiri ratusan wartawan.

Dalam pidatonya Kepala Perwakilan BP Migas Sumbagut Muhammad Nurhuda mengatakan, bahwa kegiatan ini bertujuan bagaimana media cetak dan elektronik yang ada di Provinsi Riau mengetahui tentang kegiatan eksplorasi perminyakan.

"Kita akan menjelaskan bagaimana perusahaan-perusahaan yang melakukan eksplorasi bekerja di wilayahnya masing-masing," tuturnya.

Dirinya juga berharap, semoga dengan adanya kegiatan ini, pengetahuan tentang kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dapat berguna bagi wartawan yang ada di Provinsi Riau. (ainun)

"Kolor Ijo' Sudah Meresahkan Warga

DURI - Saya tinggal di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Yang ingin saya ceritakan, bagaimana masyarakat dilingkungan sekitar rumah saya saat ini menjadi resah karena cerita dan kejadian yang beredar ditengah masyarakat Kota Duri tentang 'kolor ijo'.

Saya berharap, Polsek Mandau selaku penegak hukum bisa menyelesaikan permasalahan ini agar tidak menjadi ketakutan di tengah-tengah masyarakat. Saya sendiri saja, saat ini harus menunda segala perjalanan keluar kota karena keselamatan istri saya.

Sebaiknya, Polsek Mandau melakukan sosialisasi tentang pencegahan masalah 'kolor ijo' ini agar tidak merebak di masyarakat. Saya pun sangat heran, kenapa dalam mengungkap kasus ini, Polsek Mandau sangat lama.

Saya juga sangat berharap, siskamling yang berada di lingkungan rumah saya berada lebih aktif kembali. Bahkan, saya telah mengusulkan, untuk melakukan ronda malam di lingkungan tempat tinggal saya.

Untuk setiap kepala keluarga yang meninggalkan istrinya dirumah sendiri, sebaiknya ada saudara laki-laki yang ikut menemani. Karena, para wanita yang tidak hanya ibu-ibu, bahkan anak-anak remaja, sangat ketakutan jika malam sudah tiba.

Saya juga berharap, masyarakat lebih peduli dengan lingkungan tempat tinggalnya masing-masing agar kasus 'kolor ijo' ini bisa terselesaikan dengan cepat.

Sumber : Marwan (nama samaran) salah satu warga yang tinggal di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

PT MII Fogging Tiga Desa Di Kecamatan Mandau

DURI - Bentuk kepedulian PT Muriniwood Indah Industri (MII) kepada masyarakat Desa Bumbung, Desa Harapan Baru, dan Desa Kesumbo Ampai di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis dengan memberikan bantuan penyemprotan atau fogging jentik nyamuk demam berdarah.

Demikian hal itu disampaikan, General Manager Kebun PT Muriniwood Ir Suhardiman kepada kabarduri.com, Senin(22/10), bahwa perusahaan merasa, kesehatan masyarakat sekitar wilayah kerja mereka sangat penting. Kegiatan fogging tersebut dilaksanakan pada Sabtu (20/10) kemarin.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat Desa Bumbung, Desa Harapan Baru, dan Desa Kesumbo Ampai. Untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit DBD di desa tersebut, karena curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari belakangan ini," paparnya didampingi HR Assisten Lasiman Purba.

Suhardiman menambahkan bahwa sebelum kegiatan fogging dilaksanakan, perusahaan terlebih dahulu menyurati kepala Puskesmas setempat untuk meminta persetujuan, dan dalam hal ini persetujuan dari kepala Puskesmas untuk melakukan Fogging sudah  di dapat pihaknya.

Warga ketiga desa tersebut menyambut baik kegiatan fogging jentik nyamuk DBD, dan berharap hal ini berlanjut untuk tahun tahun berikutnya. (ainun)

Polsek Mandau Terus Kejar Pelaku 'Kolor Ijo'

DURI - Aksi yang dilakukan pelaku dengan kekerasan dan pencurian dengan pemerkosaan, yang saat ini sering disebut-sebut dengan 'Kolor Ijo' telah meresahkan masyarakat Kota Duri. Dalam tiga bulan terakhir ini sudah 12 kasus yang melaporkan hal itu ke Polsek Mandau.

Namun, karena keterbatasan personil yang ada. Demikian diakui Kapolsek Mandau Kompol Dani Ardiantara SIK kepada kabarduri.com, Senin (22/10), pihaknya akan melakukan upaya patroli dengan menggunakan sepeda motor dan patroli mobil untuk meminimalisir kejahatan tersebut.

"Hingga saat ini, kita terus melakukan pemburuan terhadap tersangka. Selain itu, kita juga akan menyurati Camat Mandau, Lurah, dan Kades di Kecamatan Mandau, untuk lebih meningkatkan siskamling di tingkat RT/RW," jelasnya.

Dirinya menjelaskan sudah memiliki ciri-ciri tersangka yang disebut-sebut sebagai 'kolor ijo' oleh masyarakat Kota Duri. Dalam melakukan penagkapan, pihaknya tidak mau main asal tangkap saja, tanpa adanya bukti yang kuat.

"Kita juga sudah mengantongi ciri-ciri tersangka dari pengakuan korban yang telah melaporkan. Ciri-ciri pelaku 'kolor ijo' ini memiliki tinggi 150-165 centimeter, warna kulit hitam, rambut cepak, badan gempal berisi, gigi agak maju jarang-jarang dan memiliki logat jawa-deli," paparnya.

Dirinya menegaskan, dalam menumpas kejahatan ini, memang sangat dituntut peranan masyarakat. Kalau ada hal-hal yang mencurigakan masyarakat diharapkan cepat dalam melaporkan hal tersebut. Kalau pun masih adanya korban 'kolor ijo' segera melaporkan hal itu ke Mapolsek Mandau.

"Kita juga sudah melakukan pendataan terhadap residivis yang memiliki kasus sama seperti ini sebelumnya. Saya mengajak, mari kita tuntaskan permasalahan ini bersama-sama," tutupnya. (ainun)

Puluhan Buruh Unjuk Rasa di Kantor Disnakertrans

DURI - Puluhan buruh yang berasal PT Baker & Hughes dan Halliburton Indonesia melakukan unjuk rasa di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkalis di Jalan Sudirman Kota Duri, Senin (22/10) sekitar pukul 09.00 WIB.

Aksi unjuk rasa yang berlangsung damai mendapatkan pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polsek Mandau, Polres Bengkalis dan Satlantas Polres Bengkalis. Puluhan buruh tersebut menuntut Disnakertrans menindak perusahaan-perusahaan nakal di Kota Duri.

Demikian hal itu dikatakan, Koordinator aksi Ketua DPC FPE SBSI Bengkalis Gindo Lubis, kepada kabarduri.com, Senin (22/10), bahwa pihak perusahaan Halliburton dan Bakers & Hughes memperkerjakan kembali karyawan yang sudah dirumahkan (PHK,red) secara sepihak.

"Sebanyak 37 karyawan PT Baker & Hughes dan 6 karyawan PT Halliburton telah di PHK sepihak oleh perusahaan masing-masing. Kita menuntut perusahaan memperkerjakan kembali karyawan yang telah di PHK sepihak," jelasnya saat melakukan diskusi terbuka dengan Kepala Disnakertrans Bengkalis Hermizon.

Dirinya juga menjelaskan, PHK ini telah melanggar peraturan dan undang-undang tenaga kerja. Saat ini, para karyawan meminta kejelasan dan ketegasan dari pihak Disnakertrans Bengkalis dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Kabupaten Bengkalis H Hermizon sangat menyesalkan tindakan managemen PT Baker & Hughes dan Halliburton yang tidak punya itikat baik menyelesaikan permasalahan PHK terhadap puluhan karyawan tetapnya tersebut.

"Belum lagi selesai masalah ini, mereka terima karyawan baru, melalui PT Supraco. Berarti niatnya mau ganti baru, bukannya cari solusi," ujarnya.

Pihaknya, sebut Hermizon sudah menganjurkan kepada PT Baker & Hughes untuk mempekerjakan kembali karyawan tersebut. " Namun mereka bersikeras tetap mengikuti proses di PHI Pekanbaru. Kita mau bilang apa," ungkapnya. (ainun)

Foto : Puluhan karyawan Halliburton dan Baker & Hughes saat melakukan aksi demo di Kantor Disnakertrans Bengkalis di Kota Duri, Senin (22/10).

Korban "Kolor Ijo" Semakin Bertambah Di Duri

DURI - Korban pencurian dengan kekerasan dan pemerkosaan, atau yang lebih trend di masyarakat Kota Duri dengan 'Kolor Ijo' ini, korbannya sudah semakin bertambah. Dari laporan yang diterima Polsek Mandau ada 12 kasus yang melapor. Namun, beredar di masyarakat kejadian itu hampir setiap hari dalam seminggu.

Seperti yang menimpa ibu rumah tangga, berinisial MR (37), Minggu (21/10) sekitar pukul 02.00 WIB dinihari, di Jalan Kenangan RT.02 RW.09, Kelurahan Balik Alam, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

MR, yang merupakan ibu dua anak ini menjelaskan kepada kabarduri.com saat berada di tempat kejadian perkara, bahwa dirinya tiba-tiba dipegang pundaknya oleh laki-laki berbadan besar dengan kulit berwarna hitam. Pelaku yang masuk melalui pintu belakang rumahnya, saat itu MR sedang tidur bersama anak laki-lakinya.

"Pelaku itu langsung ngomong sama saya, diam, diam, diam. Saat itu lampu kamar saya dalam keadaan mati, jadi wajah pelaku pun samar-samar. Saya mencoba melawan pelaku yang mencoba memperkosa saya itu," papar MR sambil menahan sakit dirahangnya akibat pukulan pelaku.

Dirinya mendapatkan pukulan sebanyak kurang lebih enam kali pukulan. Saat itu dijelaskan MR kembali, pelaku memukul MR sambil memegang parang. Karena saat itu ada orang yang sedang ronda lewat, pelaku berusaha membungkam mulut MR. Namun, MR tetap memberikan perlawanan.

"Pipi sebelah kiri saya lebam hitam, karena kulit pipi saya terkena gagang parang saat pelaku memukul. Pipi kanan saya juga bonyok, mata kiri saya juga bonyok, melingkar hitam dipukul pelaku. Saat saya mengatakan bahwa suami saya mau pulang sebentar lagi, pelaku langsung lari terbirit-birit lewat pintu belakang," tuturnya.

Sedangkan anak perempuannya berinisial ZM saat itu sedang menginap dirumah temannya, ungkapnya. Dirinya mengatakan lagi, beberapa hari lalu sebelum kejadian memang suka ada orang yang melihat dan memantau rumahnya tersebut. Bahkan, orang berkeling rumah.

"Karena saya takut jadi, saya didalam rumah saat itu diam saja. Pelaku ini mungkin sudah mengintai rumah saya sejak hari Kamis dan Jumat. Setiap jam 12.00 WIB malam pelaku ini datang. Pelaku ini menggunakan motor Honda Beat warna hitam," jelasnya.

Kapolsek Mandau Kompol Dani Ardiantara yang pada saat itu sedang melakukan razia balap liar mengatakan kepada kabarduri.com, bahwa rumah korban MR terbuat dari papan yang sangat mudah sekali dimasuki pelaku. Juga, dengan kondisi saat itu suaminya tidak ada di rumah.

"Saya berharap, masyarakat jika mendapatkan informasi kejadian tersebut segera melaporkan hal tersebut ke Mapolsek Mandau. Saya juga berharap untuk suami yang meniggalkan istri dirumah sendirian, lebih sering menelepon atau ditemani saudara kandung laki-lakinya," imbuhnya.

Dirinya mengatakan lagi, spanduk-spanduk nomor telpon Mapolsek Mandau juga sudah tersebar di Kota Duri. Polsek Mandau pun sudah melakukan semaksimal mungkin dengan melakukan patroli malam.

"Saya juga menghimbau kepada masyarakat lebih peduli dengan setiap kejadian yang terjadi diwilayahnya masing-masing. Contohnya dengan melakukan siskamling, karena jika ada yang mencurigakan bisa langsung dilaporkan," katanya.

Dirinya juga mengharapkan, masyarakat yang tinggal sendiri dirumah, khususnya perempuan, melaporkan kondisinya tersebut ke RT setempat. Hal itu, agar masyarakat yang melakukan ronda bisa lebih waspada terhadap rumah yang sedang ditinggal suaminya.

"Kita pun saat ini sedang mengumpulkan data-data pelaku, agar kasus ini bisa segera terselesaikan. Polsek Mandau pun terus melakukan pemburuan terhadap tersangka. Jadi, saya menghimbau kembali, masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaannya saat sedang dirumah sendirian," tutupnya. (ainun)

Foto : Ibu rumah tangga berinisial MR saat sedang mendapatkan perawatan intensif di RS Permata Hati Duri, setelah dirinya menjadi korban percobaan pencurian dengan kekerasan dan pemerkosaan, Minggu (21/10) sekitar pukul 02.00 WIB.

Polsek Mandau Komitmen Berantas Balap Liar

DURI - Kepolisian Sektor (Polsek ) Mandau berkomitmen memberantas balap liar yang ada di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Mandau Kompol Dani Ardiantara SIK, bahwa balapan liar sudah meresahkan dan mengganggu warga.

"Untuk meningkatkan kenyamanan pengendara jalan raya, kita akan memberantas balapan liar yang ada di Kota Duri sampai kapan pun. Saya saat ini membutuhkan dukungan dari masyarakat dan tokoh masyarakat dalam memberantas balapan liar," kata Dani kepada kabarduri.com, Sabtu (20/10) malam, saat melakukan razia di Gate 3 Chevron dan Jalan Sudirman dan Jalan Hangtuah.

Saat melakukan razia di Gate 3 Chevron Polsek Mandau berhasil menangkap lima sepeda motor, ungkapnya. Saat melakukan razia di sepanjang Jalan Hangtuah dan Jalan Sudirman, berhasil menangkap 11 sepeda motor. "Jadi totalnya 16 sepeda motor," pungkas Dani didamping  Wakapolsek Mandau AKP Ali Ardi.

Dari hasil penangkapan, Dani menjelaskan terdapat 6 pelajar SMA dan 8 orang masyarakat biasa. "Dari hasil penangkapan ini, mereka berikan surat tilang. Motor tersebut pun bisa diambil setelah tiga bulan mendatang dan orang tua menjemput para pelajar yang terkena tilang sepeda motornya," paparnya.

Sedangkan, Wakapolsek Mandau AKP Ali Ardi mengatakan, saat melakukan razia balapan liar, anggota Polsek Mandau pun tidak luput dari lemparan batu dari para pembalap liar. "Biasanya mereka berkumpul di pinggir jalan, saat patroli lewat, langsung aja dilempar batu," tuturnya.

Sejauh ini, Ali saat melakukan razia bersama anggotanya belum pernah terkena lemparan batu tersebut. Namun, apa yang lakukan para pembalap liar sudah melewati batas. "Saat melakukan penangkapan pembalap liar kita tidak mengunakan kekerasan," jelasnya.

ALi Ardi bersama Dani Ardiantara setiap hari mereka akan melakukan razia diberbagai tempat di Kota Duri, sehingga para pelajar yang suka melakukan balapan liar memiliki efek jera. "Ya kalau tidak jera juga, kita pun tetap melakukan razia," tutup Ali Ardi seusai melakukan razia dan kembali ke Mapolsek Mandau. (ainun)

Foto : 16 sepeda motor para pembalap liar berhasil ditangkap Polsek Mandau saat razia, Minggu (21/10) dinihari di Jalan Hangtuah dan Jalan Sudirman Kota Duri. 6 orang diantara 14 orang, masih pelajar SMA.
 
Copyright © 2012. Kabar Duri - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger