DURI - Ratusan siswa-siswi SMP Negeri 3 Mandau, Sabtu (6/10) lalu memperingati hari Ozon se Dunia. Dalam memperingati hari Ozon, siswa-siswi melakukan penanaman pohon di sekitar lingkungan sekolah. Hal itu dikatakan Kepala Sekolah SMPN 3 Mandau Edi Sakura, MPd, bahwa saat ini pemanasan global terjadi karena ozon sudah mulai banyak yang berlubang.
"Berlubangnya ozon yang ada di dunia, menimbulkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya," papr Edi Sakura kepada kabarduri.com, Sabtu (6/10).
Edi juga menjelaskan, untuk menegah pemanasan global, siswa-siswi SMPN 3 Mandau kita ajarkan untuk terbiasa menanam pohon. Karena yang kita khawatirkan, kalau saja es yang berada di kutub utara mencair. Dengan memperingati hari Ozon kita mengingat betapa pentingnya tumbuhan dalam dunia ini.
"Kita juga mengajak peran serta siswa-siswi dan guru untuk membangun penghijauan dilingkungan tempat mereka tinggal. Kalau banyak pohonkan nantinya cadangan CO2 bisa berkurang. Kita juga berharap warga sekitar sekolah untuk menanam pohon dan membuat apotik hidup depekarangan rumah mereka," jelasnya.
Edi juga menjelaskan, kalau SMPN 3 Mandau akan memasang bio pori di lingkungan sekolah. Bio pori ini merupakan bantuan langsung dari Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Bio pori itu sendiri, dijelaskan Edi, alat untuk menyerap air, sehingga SMPN 3 Mandau memiliki serapan air dan menjaga kelestarian air yang ada.
"Selain itu, bio pori bertujuan untuk menjaga kestabilan air yang ada di SMPN 3 Mandau. Agar air yang ada bisa terjaga dengan baik dan dapat dilestarikan," tutupnya. (fely)
"Berlubangnya ozon yang ada di dunia, menimbulkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya," papr Edi Sakura kepada kabarduri.com, Sabtu (6/10).
Edi juga menjelaskan, untuk menegah pemanasan global, siswa-siswi SMPN 3 Mandau kita ajarkan untuk terbiasa menanam pohon. Karena yang kita khawatirkan, kalau saja es yang berada di kutub utara mencair. Dengan memperingati hari Ozon kita mengingat betapa pentingnya tumbuhan dalam dunia ini.
"Kita juga mengajak peran serta siswa-siswi dan guru untuk membangun penghijauan dilingkungan tempat mereka tinggal. Kalau banyak pohonkan nantinya cadangan CO2 bisa berkurang. Kita juga berharap warga sekitar sekolah untuk menanam pohon dan membuat apotik hidup depekarangan rumah mereka," jelasnya.
Edi juga menjelaskan, kalau SMPN 3 Mandau akan memasang bio pori di lingkungan sekolah. Bio pori ini merupakan bantuan langsung dari Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Bio pori itu sendiri, dijelaskan Edi, alat untuk menyerap air, sehingga SMPN 3 Mandau memiliki serapan air dan menjaga kelestarian air yang ada.
"Selain itu, bio pori bertujuan untuk menjaga kestabilan air yang ada di SMPN 3 Mandau. Agar air yang ada bisa terjaga dengan baik dan dapat dilestarikan," tutupnya. (fely)
Posting Komentar