DURI - Ada-ada saja ulah para pelajar SMP dan SMA di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis dalam mengisi waktu luang mereaka. Salah satunya dengan balapan atau 'jamping-jamping' selepas waktu sekolah.
Kelakuan para pelajar ini pun dapat kita lihat di Jalan Siak, Jalan Rangau, Jalan Sudirman, Jalan Hangtuah dan Simpang Puncak. Mereka pun terlihat seperti layaknya pembalap profesional saat berada di tunggangan mereka (sepeda motor).
Bahkan tidak sedikit warga yang suka menonton aksi mereka mempertaeuhkan nyawanya. Robi, salah satu siswa SMP di Kota Duri, selalu menyaksikan aksi teman-teman mereka di Jalan Rangau dan Jalan Siak.
"Sebenarnya ngeri-ngeri sedap juga kalau nonton mereka balapan, bisa-bisa kita yang menjadi sasaran sepeda motor mereka yang tidak stabil dan menabrak kita. Kalau nonton secara langsung asik aja," paparnya kepada kabarduri.com, Selasa (9/10).
Dirinya pun takut setengah mati kalau saja tiba-tiba ada polisi yang melakukan razia. Dirinya pun tanpa berpikir panjang langsung memacu kendaraannya untuk melarikan diri dari tangkapan polisi yang sedang razia.
Lain halnya dengan Asril, siswa kelas 1 SMP yang masih berumur 12 tahun lebih suka balapan langsung dari pada hanya menjadi penonton saja. Dirinya mengatakan ada kepuasan batin jika kita bisa menang dan mendapatkan tepuk tangan dari warga yang sedang menonton.
"Asik aja kalau bisa balapan langsung. Sehabis pulang sekolah biasanya kita langsung balapan sore harinya. Kalau tempat bisa berbeda-beda, tergantung selera aja. Tentunya kita mencari jalan yang mulus untuk balapan," celoteh Asril.
Asril pun pernah kena razia oleh polisi saat melakukan aksinya saat balapan. Namun, dirinya tidak pernah kapok, karena orang tuanya bisa dengan mudah mengeluarkan kendaraan roda dua milikinya yang disita oleh aparat penegak hukum.
"Abis, orang tua saya pun gampang mengeluarkan motornya jadi ya gak kapok-kapok. Kan bisa aja saya alasan sedang menonton balapan, bukan sebagai pemain yang sedang balapan," paparnya. (fely)
Kelakuan para pelajar ini pun dapat kita lihat di Jalan Siak, Jalan Rangau, Jalan Sudirman, Jalan Hangtuah dan Simpang Puncak. Mereka pun terlihat seperti layaknya pembalap profesional saat berada di tunggangan mereka (sepeda motor).
Bahkan tidak sedikit warga yang suka menonton aksi mereka mempertaeuhkan nyawanya. Robi, salah satu siswa SMP di Kota Duri, selalu menyaksikan aksi teman-teman mereka di Jalan Rangau dan Jalan Siak.
"Sebenarnya ngeri-ngeri sedap juga kalau nonton mereka balapan, bisa-bisa kita yang menjadi sasaran sepeda motor mereka yang tidak stabil dan menabrak kita. Kalau nonton secara langsung asik aja," paparnya kepada kabarduri.com, Selasa (9/10).
Dirinya pun takut setengah mati kalau saja tiba-tiba ada polisi yang melakukan razia. Dirinya pun tanpa berpikir panjang langsung memacu kendaraannya untuk melarikan diri dari tangkapan polisi yang sedang razia.
Lain halnya dengan Asril, siswa kelas 1 SMP yang masih berumur 12 tahun lebih suka balapan langsung dari pada hanya menjadi penonton saja. Dirinya mengatakan ada kepuasan batin jika kita bisa menang dan mendapatkan tepuk tangan dari warga yang sedang menonton.
"Asik aja kalau bisa balapan langsung. Sehabis pulang sekolah biasanya kita langsung balapan sore harinya. Kalau tempat bisa berbeda-beda, tergantung selera aja. Tentunya kita mencari jalan yang mulus untuk balapan," celoteh Asril.
Asril pun pernah kena razia oleh polisi saat melakukan aksinya saat balapan. Namun, dirinya tidak pernah kapok, karena orang tuanya bisa dengan mudah mengeluarkan kendaraan roda dua milikinya yang disita oleh aparat penegak hukum.
"Abis, orang tua saya pun gampang mengeluarkan motornya jadi ya gak kapok-kapok. Kan bisa aja saya alasan sedang menonton balapan, bukan sebagai pemain yang sedang balapan," paparnya. (fely)
Gambar: ilustrasi
Posting Komentar