DURI - Kawanan gajah liar kembali menghantui warga Desa Balai Makam Kecamatan Mandau. Hampir satu bulan terakhir ini, setiap pukul 17.00 WIB kawanan gajah liar berjumlah sekitar 17 ekor tersebut sudah menampakkan diri mencari makanan di seputaran perladangan warga.
Keberadaan gajah liar itu berada di STAI Hubbul Wathan, kilometer 8 dan juga di sepuitaran Jalan Siak. Kehadiran kawanan gajah sangat menakutkan warga sekitar, karena sudah nekad merusak pondok warga di ladang untuk mencari makanan berupa beras, dedak dan juga makanan lainnya.
Demikian hal tersebut dikatakan Kepala Desa Balai Makam Agushar kepada kabarduri.com, Selasa (16/10) diruang kerjanya, bahwa hampir setiap malam warga melakukan pengusiran terhadap kawanan gajah dengan membakar ban bekas secara bersama, jika kawanan gajah liar sudah mulai memasuki perladangan mereka.
"Kami sudah letih mengusir gajah liar itu, hampir setiap malam kita melakukan pengusiran agar jangan merusak tanaman dan jangan mendekati pemukiman warga. Bahkan ada warga sampai tidak tidur menjaga ladangnya agar tidak dirusak kawanan gajah liar," terangnya.
Agushar juga mengakui sudah banyak korban materi akibat amukan gajah liar tersebut. Pihaknya juga sudah tidak mau melaporkan perihal gajah liar yang merusak tanaman warga. Alasannya walaupun dilaporkan, tindakan dari pihak terkait tidak pernah ada. "Makanya lebih baik kita berusaha mengusir dengan dara kita sendiri aja lagi sekarang," tegasnya.
Namun kata Kades yang baru dilantik beberapa bulan lalu mengatakan bahwa dirinya merasa takut jika kesabaran masyarakat tidak terkontrol sehingga melakukan tindakan diluar aturan. "Kita mengharapkan kepada Pemerintah dan BKSDA Riau dapat mencarikan solusinya dengan cara relokasi. Bila perlu disediakan lahan, jangan untuk pengusaha HTI diserahkan lahan hingga mencapai ribuan hektar sementara lahan untuk relokasi gajah tidak dapat disediakan," tutup Kades dengan nada sedikit kesal. (fely)
Keberadaan gajah liar itu berada di STAI Hubbul Wathan, kilometer 8 dan juga di sepuitaran Jalan Siak. Kehadiran kawanan gajah sangat menakutkan warga sekitar, karena sudah nekad merusak pondok warga di ladang untuk mencari makanan berupa beras, dedak dan juga makanan lainnya.
Demikian hal tersebut dikatakan Kepala Desa Balai Makam Agushar kepada kabarduri.com, Selasa (16/10) diruang kerjanya, bahwa hampir setiap malam warga melakukan pengusiran terhadap kawanan gajah dengan membakar ban bekas secara bersama, jika kawanan gajah liar sudah mulai memasuki perladangan mereka.
"Kami sudah letih mengusir gajah liar itu, hampir setiap malam kita melakukan pengusiran agar jangan merusak tanaman dan jangan mendekati pemukiman warga. Bahkan ada warga sampai tidak tidur menjaga ladangnya agar tidak dirusak kawanan gajah liar," terangnya.
Agushar juga mengakui sudah banyak korban materi akibat amukan gajah liar tersebut. Pihaknya juga sudah tidak mau melaporkan perihal gajah liar yang merusak tanaman warga. Alasannya walaupun dilaporkan, tindakan dari pihak terkait tidak pernah ada. "Makanya lebih baik kita berusaha mengusir dengan dara kita sendiri aja lagi sekarang," tegasnya.
Namun kata Kades yang baru dilantik beberapa bulan lalu mengatakan bahwa dirinya merasa takut jika kesabaran masyarakat tidak terkontrol sehingga melakukan tindakan diluar aturan. "Kita mengharapkan kepada Pemerintah dan BKSDA Riau dapat mencarikan solusinya dengan cara relokasi. Bila perlu disediakan lahan, jangan untuk pengusaha HTI diserahkan lahan hingga mencapai ribuan hektar sementara lahan untuk relokasi gajah tidak dapat disediakan," tutup Kades dengan nada sedikit kesal. (fely)
Foto : Gajah liar sering masuk ke pemukiman dan ladang warga di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Posting Komentar