Headlines News :
Home » , , » Ratusan Massa Tuntut Penghapusan Outsourcing

Ratusan Massa Tuntut Penghapusan Outsourcing



DURI - Ladang minyak Duri Steam Field (DSF) bisa dikatakan lumpuh total, Kamis (1/11) sejak pagi pukul 02.00 Dini hari. Ratusan massa yang berasal dari berbagai kelompok elemen masyarakat serta buruh dari komando DPC FPE SBSI Kabupaten Bengkalis menggelar aksi demo di semua gate (gerbang) DSF. Salah satu yang menjadi tuntutan para pendemo ini adalah penghapusan outsurcing atau kontrak dan PHK sepihak dipekerjakan kembali. 


Berdasarkan informasi yang dihimpun kabarduri.com dilapangan, aksi ini akan berlanjut jika belum ada kesepakatan atau hitam di atas putih. Aksi demo yang berlangsung ini merupakan buntut dari kekecewaan sejumlah buruh mitra kerja PT. CPI yang di PHK tak kunjung tuntas serta sistem kontrak pendek yang menzalimi hak-hak buruh. Bus Karyawan terpaksa harus berputar balik saat hendak memasuki Lokasi gate 116 dan gate 117 di dekat turbin ,gate 125 dan gate 127 Simpang Puncak karena gerbang tertutup.


"Kita juga keberatan dengan penerimaan buruh yang tidak transparan. Buruh lokal dipecat, sementara perusahaan terima naker dari luar daerah. Aksi ini akan terus berlangsung, dan akan lebih besar lagi kalau tak ada tanggapan dari CPI,"ujar Al Hilal, Wakil Ketua II Satgas DPC FPE SBSI Kabupaten Bengkalis saat dijumpai kabarduri.com di Gate 117 (Suharto), Kamis siang.


Al Hilal juga menjelaskan, aksi penghadangan di beberapa gate DSF, dan gate Duri Camp dimulai sekira pukul 02.00 wib. Massa yang terbagi dalam beberapa kelompok mendatangi gate-gate tersebut bermaksud hendak menutup gate, agar tak bisa dilewati pekerja dan kendaraan yang keluar masuk. Namun justru security sendiri yang menutup gerbang.

Di gate 117, puluhan massa, dini hari itu mendatangi pos security yang dijaga security PT DMG. Melihat orang-orang tak dikenal datang, security tarik diri ke bagian dalam. Untuk alasan keamanan, security menutup pagar gerbang, lalu menggemboknya. Oleh massa gembok itu kemudian ditambahkan. Sebuah mobil merek Pregio milik PT Wahana dilintangkan di depan pagar tersebut dengan kondisi keempat ban kempes.

Komandan Sektor PT DMG Muslim yang dijumpai Kabarduri.com, di Gate 117 menjelaskan, gembok yang dipasang rekan-rekannya yang dinas malam, lantaran massa berusaha masuk ke DSF. " Ini langkah antisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. Sayangnya gembok yang kami pasang dirusak pula sama orang itu (massa). Malah menambah satu gembok lagi. Saat ini orang CPI kabarnya lagi meeting. Kami masih menunggu perintah pembukaan gate," paparnya.


Sementara itu Kapolres AKBP Toni Ariadi Effendi yang dikonfirmasi situasi di lapangan sejauh ini masih kondusif. Sebanyak 200 personil dikerahkan untuk menjaga aksi tersebut jangan sampai anarkis. " Izin aksi mereka ini langsung ke Polda. Ya kalau yang menggembok ini inisiatif CPI, tak apa-apa. Kita juga tambahkan personil satu pleton dari Rohil dan Dumai," jawabnya. 


Public Relation Chevron Distrik Duri Dwi Pujosutrisno yang dikonfirmasi terkait aksi massa yang mengakibatkan aktifitas ladang minyak DSF terganggu dan buruh tak bisa kerja, belum bisa memberikan jawaban. " Saya koordinasikan dulu dengan pimpinan, nanti saya berikan tanggapan (soal aksi buruh), " katanya.(fely)



Foto : Situasi di gate 117 saat dilakukan penutupan gerbang oleh para demonstran
Share this post :

Posting Komentar

 
Copyright © 2012. Kabar Duri - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger