DURI - Jalan lintas Duri-Dumai dari Simpang Bangko hingga ke Simpang menuju Kantor Kantor Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan yang pengerjaan perbaikannya tengah dilaksanakan mengundang kemacetan dan keluhan pengguna jalan. Tak hanya itu, efek lainnya yang dirasakan yaitu kepulan debu yang mengganggu kenyamanan warga setempat.
Ketika Kades Kesumbo Ampai, Anita dikonfirmasi soal kondisi jalan yang berdebu tersebut, mengaku banyak mendengar keluhan warga. Tidak jarang warga yang hendak berurusan ke kantor desa terpaksa terjebak antri karena macet. "Antrian bisa mencapai enam kilometer. Kondisi seperti ini sudah dua pekan," ujar Anita kepada kabarduri.com, Rabu (10/10).
Anita berharap pihak pemborong bisa mempercepat pekerjaan tanpa harus mengabaikan mutu pekerjaan. Kedua dimintanya pula agar pihak kontraktor menyiram badan jalan berdebu itu secara reguler agar kepulan debu tidak terlalu mengganggu warga dan
pengguna jalan.
"Kemacetan itu terutama disebabkan oleh pengerjaan perbaikan di tiga titik utama. Badan jalan yang bisa dilalui di ketiga titik itu hanya untuk satu jalur saja. Akibatnya pihak pekerja di lapangan terpaksa menerapkan upaya buka-tutup. Itulah yang menjadi punca utama terjadinya kemacetan hingga ratusan kendaraan terjebak di dalamnya," hemat Anita. (fely)
Ketika Kades Kesumbo Ampai, Anita dikonfirmasi soal kondisi jalan yang berdebu tersebut, mengaku banyak mendengar keluhan warga. Tidak jarang warga yang hendak berurusan ke kantor desa terpaksa terjebak antri karena macet. "Antrian bisa mencapai enam kilometer. Kondisi seperti ini sudah dua pekan," ujar Anita kepada kabarduri.com, Rabu (10/10).
Anita berharap pihak pemborong bisa mempercepat pekerjaan tanpa harus mengabaikan mutu pekerjaan. Kedua dimintanya pula agar pihak kontraktor menyiram badan jalan berdebu itu secara reguler agar kepulan debu tidak terlalu mengganggu warga dan
pengguna jalan.
"Kemacetan itu terutama disebabkan oleh pengerjaan perbaikan di tiga titik utama. Badan jalan yang bisa dilalui di ketiga titik itu hanya untuk satu jalur saja. Akibatnya pihak pekerja di lapangan terpaksa menerapkan upaya buka-tutup. Itulah yang menjadi punca utama terjadinya kemacetan hingga ratusan kendaraan terjebak di dalamnya," hemat Anita. (fely)
Photo: Anita, Kades Kesumbo Ampai
Postingan
Posting Komentar