DURI – Ratusan buruh yang tergabung dari berbagai macam perusahaan di Kota Duri, Rabu (3/10) pukul 09.00 WIB melakukan aksi demo sempena hari mogok buruh nasional. Beberapa perusahaan yang ikut aksi tersebut meliputi, PT Baker Huges Indonesia (BHI),PT SPA,PT Bahana, Drilling Komaju,PT Timas di halaman kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bengkalis di Kota Duri.
Aksi buruh tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari personil Polsek Mandau dan Polres Bengkalis. Para demonstran menuntut dihapuskannya outsourcing, upah buruh yang masih murah, dan jaminan kesehatan yang diikuti jaminan pesangon. Hal itu disampaikan Al Hilal selaku koordinator lapangan, dalam orasinya menyuarakan nasib buruh Mandau yang saat ini menjadi sapi perahan perusahaan mintar PT Chevron pasifik Indonesia di Duri.
"Aksi ini juga dihadiri Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Bengkalis Gindo Lubis dan Sekretarisnya Raden Silalahi. Kita hanya menyampaikan bahwa persoalan buruh timbul akibat keterlambatan pihak Disnakertrans dalam menangani kasus yang dihadapi oleh buruh. Karena selama ini, Disnakertrans Bengkalis belum memfungsikan pengawas dalam menjalankan tugasnya. Padahal banyak perusahaan yang telah melakukan pelanggaran," tegas Gindo Lubis dalam orasinya.
Kemudian, Kadisnakertrans Bengkalis H Hermizon bersama jajarannya langsung menemui seluruh peserta aksi demo di halaman kantor Disnakertrans. Dihadapan para buruh Hermizon menyampaikan akan mendukung dihilangkannya sistim kontrak outsourcing. Pihaknya juga akan tetap menerima aspirasi buruh untuk selanjutnya akan dilakukan musyawarah bersama pihak perusahaan.
"Kalau ada pegawai Disnakertrans yang melakukan pelanggaran untuk segera melaporkan kepada saya dengan bukti-bukti yang jelas. Jika benar saya akan melakukan tindakan kepada pegawai tersebut,” paparnya.
Aksi buruh tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari personil Polsek Mandau dan Polres Bengkalis. Para demonstran menuntut dihapuskannya outsourcing, upah buruh yang masih murah, dan jaminan kesehatan yang diikuti jaminan pesangon. Hal itu disampaikan Al Hilal selaku koordinator lapangan, dalam orasinya menyuarakan nasib buruh Mandau yang saat ini menjadi sapi perahan perusahaan mintar PT Chevron pasifik Indonesia di Duri.
"Aksi ini juga dihadiri Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Bengkalis Gindo Lubis dan Sekretarisnya Raden Silalahi. Kita hanya menyampaikan bahwa persoalan buruh timbul akibat keterlambatan pihak Disnakertrans dalam menangani kasus yang dihadapi oleh buruh. Karena selama ini, Disnakertrans Bengkalis belum memfungsikan pengawas dalam menjalankan tugasnya. Padahal banyak perusahaan yang telah melakukan pelanggaran," tegas Gindo Lubis dalam orasinya.
Kemudian, Kadisnakertrans Bengkalis H Hermizon bersama jajarannya langsung menemui seluruh peserta aksi demo di halaman kantor Disnakertrans. Dihadapan para buruh Hermizon menyampaikan akan mendukung dihilangkannya sistim kontrak outsourcing. Pihaknya juga akan tetap menerima aspirasi buruh untuk selanjutnya akan dilakukan musyawarah bersama pihak perusahaan.
"Kalau ada pegawai Disnakertrans yang melakukan pelanggaran untuk segera melaporkan kepada saya dengan bukti-bukti yang jelas. Jika benar saya akan melakukan tindakan kepada pegawai tersebut,” paparnya.
Usai mendengarkan arahan dari Kadisnakertrans Bengkalis para demonstran melanjutkan aksinya di depan kantor Camat Mandau. Kehadira mereka di kantor Camat Mandau tidak lain meminta kepada Camat Mandau untuk menugaskan Sat Pol PP untuk melakukan pendataan beberapa perusahaan yang ada di Mandau. Karena banyak perusahaan yang tidak jelas dan berkantor di rumah warga tanpa ada plang nama. (fel)
Posting Komentar